Jumat, 30 Januari 2015

The Luck Factor

Buku karangan Dr Richard Wiseman ini sebenarnya telah saya pinjam dari teman kuliah saya sekitar 4 tahun lalu, dan saat membereskan buku buku saya melihat buku ini ada di tumpukan buku yang akan saya bereskan. tak lama, saya langsung mengambil dan mulai membacanya.

" The Luck Factor" judul yang unik dan membuat saya penasaran. di awal buku ini saya dikejutkan dengan pendapat bahwa keberuntungan tidak mungkin hanya hasil peristiwa kebetulan. Ada terlalu banyak orang yang secara konsisten mengalami keberuntungan baik dan buruk, jadi tak mungkin hanya kebetulan belaka. sebaliknya pasti ada sesuatu yang menyebabkan segalanya berjalan dengan baik.Penggalan kalimat tersebut membuat saya sedikit terdiam dan bertanya pada diri saya sendiri, apakah faktor keberuntungan itu memang ada dan apakah faktor keberuntungan tersebut bisa kita rencanakan ? semakin penasaran saya terus membaca halaman demi halaman buku ini.

Menurut sang pengarang, yang memang seorang psikolog menjelaskan bahwa ada 4 prinsip dan 12 sub prinsip yang mempengaruhi seseorang memiliki faktor keberuntungan.

Prinsip 1 Memaksimalkan Peluang Kebetulan

    Orang - orang beruntung menciptakan, menyadari, dan bertindak sesuai peluang kebetulan dalam hidup mereka.

 salah satu cerita yang membuatku takjub adalah cerita dari wendy seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun. Ia menganggap dirinya beruntung dalam banyak aspek kehidupannya, tetapi terutama beruntung dalam hal memenangkan kompetisi. Rata - rata dia memenangkan 3 hadiah dalam seminggu. trenyata rahasianya luar biasa sederhana. wendy mengikuti kira - kira 60 kompetisi lewat pos, dan kira - kira 70 kompetisi berbasis internet. wendy sadar bahwa kemenangan sebenarnya adalah karena jumlah kompetisi yang ia ikuti. sebagaimana yg telah wendy jelaskan, " aku orang yang beruntung, tetapi keberuntunganadalah apa yang kau hasilkan. Aku memenangkan banyak sekali kompetisi dan hadiah, tetapi aku memang mengerahkan sejumlah besar usaha untuk ikut serta dalam berbagai kompetisi."


Sub prinsip 1

Orang - orang beruntung membangun jaringan dan mempertahankan " jaringan keberuntungan yang kuat"

Banyak orang beruntung menceritakan cara mereka terus menerus mengalami keberuntungan hanya dengan berhubungan dengan orang orang yang mereka temui sehari - hari. orang - orang beruntung meningkatkan kemungkinan peluang kebetulan dalam hidup mereka berkisar pada satu konsep yang dikenal sebagai "daya tarik sosial". Para psikolog menyadari bahwa orang orang tertentusepertinya bisa menarikorang lain kepada mereka.

Riset menunjukkan bahwa orang orang "beruntung" ini menarik orang lain karena, tanpa sadar, para " magnet sosial" menunjukkan tipe bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang dianggap orang lain menarik dan mengundang. orang orang beruntung tersenyum dua kali lebih sering dibandingkan orang orang sial dan lebih sering melakukan kontak mata. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang - orang beruntung menarik orang lain kepada mereka, dan sekali lagi semakin banyak yang mereka temui, semakin besar peluang mereka mengalami pertemuan kebetulan.

Tanpa menyadarinya, orang - orang beruntung menunjukkan sikap tertentu yang memaksimalkan peluang kebetulan dalam hidup mereka. Mereka mengobrol dengan banyak orang dan menghabiskan waktu bersama mereka, menarik orang lain kepada mereka dan tetap berhubungan dengan orang lain. ini menghasilkan "jaringan keberuntungan" yang sangat luas dan potensi yang besar untuk mengalami peluang kebetulan. hanya memerlukan satu pertemuan kebetulan saja untuk mengubah satu kehidupan.

Sub Prinsip 2

Orang - orang beruntung punya sikap rileks terhadap kehidupan.

Orang - orang berntung mahir melihat kesempatan apa yang muncul secara alami. Mereka tidak mencari kesempatan ini secara aktif, tapi pendekatan rileks mereka trehadap kehidupan membantu mereka menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka. 

John, seorang akuntan beruntung dari Nevada menceritakan mengenai caranya menemukan banyak kesempatan positif dengan bersikap rileks, dan bukan bersikap sangat kaku mengenai apa yang ia cari :
kupikir sebagian dari keberuntunganku adalah karena kau lebih rileks dan trebuka terhadap apa yang ada diluar sana, bukannya mencari hal - hal yang sangat spesifik. kalau aku menginginkan hal yang sangat spesifik, maka kehidupan tidak akan semujur itu, tetapi kalau aku rileks dan bersikap terbuka trehadap peluang, segalanya selalu lebih baik.

Sub prinsip 3 

orang - orang beruntung bersikap terbuka terhadap pengalaman baru dalam hidup mereka.

sebelum saya meneruskan review mengenai buku yang luar biasa ini, saya ingin berpendapat bahwa satu cerita di bawah ini yang akan saya ceritakan, membuka mata saya bahwa keberuntungan itu bisa kita ciptakan sendiri, bisa kita dapatkan dengan mengubah sikap dan cara pandang kita,

Peluang sama, kehidupan yang berbeda

 Sebut saja Martin dan Brenda, dua orang yang mengikuti riset sang penulis untuk menyusun buku ini. dalam buku tersebut diceritakan bahwa dicipatak dua peluang "kebetulan" potensial bagi Martin dan Brenda. para periset meletakan uang kertas baru 5 euro di trotoar persis diluar kedai kopi. Martin dan Brenda pasti berjalan melewatinyauntuk memasuki kedai - tetapi akankah mereka menyadari uang itu ?. Para periset juga mengatur ulang kedai kopi itu sehingga hanya terdiri dari empat meja. salah seorang dari mereka adalah seorang pengusaha sukses ; yang lainnya bukan.

Keempat orang itu disuruh bersikap dengan cara yang persis sama, tak peduali apakah yang masuk ke kedai kopi adalah Brenda atau Martin. para periset menyalakan kamera dan menunggu kedatangan Martin dan Brenda. Martin lah yang pertama tiba di kedai kopi. Ia langsung menyadari uang kertas itu, memungutnya dan memasuki toko. Setelah masuk ke dalam, ia memesan kopi dan duduk di samping si pengusaha sukses. Dalam beberapa menit, Martin memperkenalkan dirinya dan menawarkan membelikan pria itu secangkir kopi. Pria itu menerima tawaran Martin, dan beberapa menit kemudian, keduanya mulai mengobrol. setelah Martin meninggalkan toko, kami meletakan kembali uang kertas lain di tanah dan menunggu Brenda.

Lalu segalanya sedikit keliru. Bukannya Brenda, seorang wanita yang mendorong kereta bayi berjalan menyusuri jalan. Ia melihatuang kertas itu, memungutnya, dan pergi. kami kemudian menyimpan kembali uang kertas di tahnah dan menunggu Brenda datang. Beberapa kemudian Brenda muncul. Ia langsung berjalan dan melindas uang kertas itu dan memasuku kedai kopi. ia mendekati konter, memesan secangkir kopi dan duduk diam di sana dan tidak mengucapkan apa - apa kepada siapa pun.

Pada sore harinya, mereka berdua di wawancara mengenai kejadian sepanjang hari ini apakah peristiwa mujur atau sial yang mereka dapatkan. Brenda terlihat memiliki pandangan kosong, dan berkata bahwa tidak ada peristiwa apa pun hari itu. Martin menceritakan harinya penuh semangat, bagaimana ia menemukan uang 5 euro di jalan, dan sangat menikmati obrolannya dengan seorang pengusaha sukses di kedai kopi.

sekali lagi, peluang yang sama. Kehidupan yang berbeda.



Bagaimana, review yang saya berikan mengenai buku "The Luck Factor", mudah mudahan bisa menginspirasi hari anda. Ciptakan dan Temukan faktor keberuntungan anda maka anda akan dapat mengubah jalan kehidupan anda.











Selasa, 20 Januari 2015

Hayu Ah Urang Naek Gunung Deui ...

Jaya Giri, tempat yang mungkin tidak asing bagi para pecinta alam. Jika kita kesana bisa masuk melalui kawasan lembang. Hampir sekitar 4 tahun lalu saya terakhir menginjakan kaki kesana bersama keluarga "USER THE YOUTH" sebutan nya. 




Menghabiskan perjalanan selama kurang lebih 8 jam untuk pulang pergi, kami berangkat dari jam 6 pagi menggunkan mobil sewaan menuju lembang. kemudian bersiap menapaki jalan setapak tanah yang licin karena sepertinya tadi malam turun hujan. Menikmati udara sejuk karena banyaknya pepohononan yang masih tumbuh di sepanjang perjalanan, udara yang tidak bisa saya nikmati sebelumnya jika saya berada di kota, 

karena kami tahu, kami pergi ke gunung bukan ke tempat rekreasi pastilah kami membawa perbekalan yang cukup mulai dari nasi timbel hingga minuman yang dibekukan itu menjadi salah satu ritual kami jika mau pergi hiking (duh jadi kangen... :) ).



kebersamaan yang kami lakukan memang tak semewah orang lain yang pergi keliling indonesia, namun dengan kegiatan seperti ini membuat kami, saya salah satunya memberikan refreshing atau hiburan bagi tubuh dan pikiran sebelum kembali menjalani rutunitas kami sehari hari.







Senin, 05 Januari 2015

Bandung Menuju Kota Ekonomi Kreatif

Menurut beberapa sumber, ekonomi kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakan ekonomi. ada pula yang menyebutkan bahwa ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide.

Ekonomi kreatif dilakukan sebagai salah satu cara menaikan potensi ekonomi daerah. salah satunya Kota Bandung, yang disebut sebagai kota kreatif yang mendapatkan dukungan penuh dari walikota Bapak Ridwan Kamil dalam rancangannya menuju kota kreatif di Indonesia. Peluang ekonomi kreatif di Kota Bandung sangat potensial, mengingat kota Bandung memiliki SDM yang kreatif yang menghasilkan ide - ide yang unik.

Potensi - potensi yang bisa dikembangkan dalam rangka pertumbuhan ekonomi kreatif di kota Bandung adalah

1. Bisnis Kuliner, kuliner Bandung yang beranekaragam menjadikan banyaknya wisatawan yang datang untuk berwisata kuliner, apalagi dengan digelarnya acara culinary night di Braga dan merambah ke tiap kecamatan akan menumbuhkan ekonomi daerah.

2. Bisnis Fashion, banyaknya FO yang muncul menjadikan kota Bandung  menjadi salah satu pusat fashion di Indonesia. Apalagi saat ini tren fashion hijaber sedang disenangi para wanita, peluang ini harus dimanfaatkan oleh para pengusaha muda untuk menunculkan ide - ide bisnis fashion baru.


3. Bisnis Design, bisnis design atau ide menjadi tren bisnis di tahun tahun mendatang menurut Pak Ridwan Kamil. Maka dari itu para anak muda Bandung khususnya harus memiliki ide ide kreatif yang bisa membantu semua permasalahan yang ada di kota Bandung yang tak hanya bicara tanpa ada aksi nyata.


siapkan mental, siapkan ide - ide dalam berbisnis agar kita dapat membantu terwujudnya Bandung menuju kota ekonomi kreatif sehingga kita bisa bersaing dengan negara negara tetangga dalam mengadapi pasar bebas ASEAN.