Life Is Sharing

8 Langkah Awal memulai Bisnis Kuliner





Bandung yang dikenal sebagai serta kota kuliner, selalu menghadirkan kuliner yang baru setiap harinya. Diperkirakan akan muncul 3 jenis jajanan baru setiap harinya di kota kreatif ini. Sehingga menarik minat wisatawan luar kota untuk datang berwisata kuliner. Sebut saja kuliner yang sedang trend saat ini di kota Bandung yaitu nasi goreng mafia,  sederhana memang hanya produk nasi goreng namun ada yang unik dari goreng ini yakni memiliki tingkat pedas yang berbeda tiap levelnya. Selain itu ada cilok, jajanan sederhana yang terbuat dari tepung kanji yang kini berinovasi tak hanya dari bentuknya saja tetapi juga dari segi isiannya yang berisi sosis, baso, keju dll.

Keranekargaman kuliner yang hadir di kota Bandung, menawarkan prospek bisnis yang menjanjikan. Mengapa ? ini karena bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak pernah ada matinya. Saat ini makan di luar rumah sudah menjadi trend apalagi untuk kalangan anak muda, makan sambil nongkrong diibaratkan adalah paket yang pas saat pulang dari sekolah atau kuliah.

Hal ini membuka peluang bisnis bagi siapa saja yang ingin serius terjun di bisnis kuliner. Tak terkecuali para anak muda yang masih duduk di bangku kuliah. Lapangan pekerjaan yang semakin sulit serta dukungan yang kini diberikan oleh pemerintah terhadap para wirausaha muda memberikan dampak yang positif terhadap menculnya para wirausahawan muda.

Namun, ada yang mengganjal. Besarnya keinginan untuk memulai bisnis tak disertai dengan ide yang unik serta modal yang cukup untuk memulai. Sebenarnya kini telah banyak komunitas/perkumpulan yang dibentuk untuk mendukung munculnya para wirausahawan muda tinggal ada kemauan untuk ikut bergabung dan memulai usaha.

      1.       Mulailah dari Ide

Mendapatkan ide untuk berbisnis memang tidaklah mudah, bahkan jika ide bisnis tak kunjung datang bisa bisa menjadikan kita mudah frustasi. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ide, hal simplenya adalah cari tahu apa yang masyarakat butuhkan dan yang masyarakat inginkan.

Kita dapat mengambil dasar ide bisnis dari teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yakni kebutuhan utama dari manusaia yaitu sandang, pangan dan papan. Kita dapat mengambil pangan sebagai ide bisnis kita.

Membaca buku juga dapat memperkaya untuk memunculkan ide bisnis yang akan kita jalankan. Telah banyak buku buku refrensi bisnis yang sukses membuat orang orang beralih dari profesi seorang pegawai menjadi seorang enterpreuneur.

2. Masih bingung, gunakan trik ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)

Bisnis yang dimulai dari hobi akan dilakukan dengan senang hati walaupun berbagai kendala yang datang menghampiri. Berbagai macam ide bisnis yang ada, membuat kita sering kali terjebak dalam statment ingin memulai bisnis yang ikut – ikutan atau yang sedang tren saat ini. Ada hal yang harus diperhatikan agar ide bisnis kita tidak menjadi bisnis yang sama seperti bisnis – bisnis yang sudah ada.

a.       Amati

Sebagai pebisnis pemula, kita dapat mengamati bisnis bisnis yang sudah berjalan yang telah memiliki pelanggan tetap. Cari tahu apa kekuatan mereka, bagaimana pelayanan yang mereka berikan sehingga para pelanggan loyal trehadap produk yang ditawarkan dan bagaimana mereka konsisten mempertahankan produk mereka. Setelah itu lakukan analisa mengenai produk yang kita tawarkan. Bagaimana produk kita bisa bisa bersaing dengan produk yang sudah ada.

b.      Tiru

Produk produk kuliner yang sudah memiliki pasar sendiri, bisa kita tiru bagaimana mereka menciptakan produk yang dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat. Pelajari pola kerjanya, sehingga kita hanya tinggal mengembangkan produk yang sudah ada.

c.       Modifikasi

Memodifikasi produk, tempat ataupun cara pelayanan bisa kita lakuakan dalam menjalankan bisnis kuliner. Produk misallnya, kita bisa modifikasi dari cara penyajian makanannya dengan menambahakan sentuhan sentuhan unik sehingga pelanggan yang datang merasa selalu ada yang berbeda setiap kali datang ke tempat kita. 


3.Membuat Produk baru atau inovasi produk yang sudah ada ?

Produk kuliner yang telah merajai pasar tidak semua nya merupakan produk baru, ada diantaranya merupakan produk yang sudah ada kemudian diberi sedikit inovasi sehingga menghasilkan produk lama yang memiliki nilai jual tersendiri. Sebut saja mochie es krim, produk mochi sebenarnya merupakan produk lama yang biasanya dijajakan di beberapa tempat sebagai makanan oleh oleh dengan kisaran harga Rp 10.000 – Rp 25.000 per pack nya dengan isi kira kira 30 buah perpack nya. Namun dengan sedikit inovasi terhadap produk mochi ini, nilai jual dari satu buah mochi es krim menjadi Rp 2.000 – Rp 3.000 per buahnya. Cobalah untuk sedikit menginovasi makanan atau jajanan yang sudah ada sekarang, bisa jadi makanan tersebut menjadi makanan yang digemari oleh banyak orang.

4.Promosi,  mengikuti trend di sosial media

Untuk mengenalkan produk kita kepada konsumen ada banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai dari penyebaran flyer, iklan di media sosial dan lain sebagainya. Media sosial yang kini ramai digunakan semua orang sebagai ajang interaksi serta berjualan bisa kita manfaatkan sebagai media promosi. Apalagi biaya yang kita keluarkan relatif murah jika dibandingkan memasang iklan di media cetak saat ini. Sebut saja facebook dan twitter adalah media sosial yang pasti dimiliki semua orang. Media ini dapat kita manfaatkan untuk promosi namun tentu saja dengan memperhatikan aturan jual beli yang baik dengan memperlihatkan foto produk yang asli sesuai dengan keadaan produk sebenarnya.

5. Ikut dalam Komunitas Pengusaha

Kini banyak komunitas yang muncul mulai dari komunitas pecinta kuliner, komunitas ibu rumah tangga yang senang memasak dan ada pula komunitas pengusaha muda. Jika kita ikut berbagung di komunitas setidaknya jika ada permasalahan yang muncul dalam bisnis kita, kita bisa berbagi dengan pengusaha yang sudah berpengalaman sehingga akan meminimalisir keadaan rugi ataupu adaan sulit lainnya dalam menjalankan bisnis kuliner.

6. Konsumen adalah Raja

jika usaha kita sudah berjalan, meskipun naik turun kita harus teap mempertahankan kualitas baik produk maupun pelayanan. Karena konsumen adalah raja, kita harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada mereka. Ada pepatah bisnis mengatakan, lebih baik mempertahankan pelanggan yang sudah loyal dibandingkan mencari pelanggan baru. Hal kecil yang bisa berdampak besar untuk konsumen misalnya, mendatangi mereka sesaat setelah makan dan menayakan bagaimana kualitas makanan dan pelayanannya apakah cukup memuaskan ? ciptakan interaksi yang dekat antara penyedia jasa dengan konsumen, jangan ciptakan gap yang membuat konsumen hanya cukup makan san langsung pergi lagi.

7. Masalah modal, mulai mencari investor

Modal uang selalu menjadi permasalahan utama bagi bisnis pemula. Sebenarnya banyak alternatif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan modal ini. Modal bisa kita pinjam baik itu teman, kerabat, orang tua maupun ke Bank. Tentunya dengan presentase pembagian keuntungan yang sudah jelas.
Jika menginginkan pinjaman modal ke bank bisanya kita dimintai untuk memberikan proposal usaha kita yang merupakan blueprint dari usaha yang sedang kita jalankan, karena di Bank kita dituntut untuk menjelaskan kapab payback period untuk usaha kita, sehingga pihak Bank akan memberikan kepercayaan untuk meminjamkan modal kepada kita.

8. Temukan jalan keluar masalah lewat mentoring bisnis

Selain mengikuti komunitas pengusaha, kita bisa berbagi pengalaman bisnis kita dengan mentoring bisnis yang banyak dilakukan oleh kelompok kelompok wirausaha. Mentoring bisnis ini biasanya membahas tentang bagaimana trik kita untuk memasarkan produk kita, menambah profit yang kita inginkan dan mempertahankan usaha yang sedang dijalankan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar