Sabtu, 30 Mei 2015

Donat Tape

Donat tape







Niatnya buat jualan, nyari nyari resep donat mulai searching di paman google, nanya ke temen sampe buka "paririmbon" majalah. Akhirnya nemu resep donat dan ini adalah hasil uji coba pertama saya, tidak terlalu buruk hanya perlu ada beberapa perbaikan. sekedar informasi, adonan donat ini jika terlalu lama didiamkan akan terus mengembang, maka jika akan dimakan di sore hari, mulailah membuat adonan di siang hari dan pada saat menggoreng jangan terlalu lama, digorengnya jangan sampai terlalu coklat karena nantinya kulit donat akan keras. 


Hasil :    besar 23 buah
                Kecil 40 buah

Bahan
75 gr tape singkong, haluskan
300 gr tepung terigu protein sedang (cakra) bisa juga dicampur dengan tepung terigu protein rendah (200 gr cakra 100gr segitiga)
½ sdm ragi instan
½ sdm baking powder
50 gr gula pasir
1 butir kuning telur + 125 gr susu cair dingin
50 gr margarine + 1 sdt garam
Minyak untuk menggoreng

Bahan topping :
20 gr coklat blok, lelehkah

Cara Membuat :
1.       Campur tepung terigu, ragi instan, baking powder, tape dan gula pasir sampai rata.
2.       Masukkan telur & susu dingin, uleni sampai kalis, masukkan margarine dan garam uleni sampai elastis diamkan 30 menit.
3.       Kempiskan adonan, timbang adonan 30 gr, bentuk bulat diamkan 10 menit. Pipihkan adonan. Bolongkan bagian tengahnya letakan diatas Loyang yang ditabur tepung terigu diamkan 30 menit.
4.       Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan diatas api sedang sampai matang. Dinginkan

5.       Untuk topping Celupkan bagian atasnya kedalam coklat

ssumber : Majalah Saji
s




Rabu, 13 Mei 2015

Food Photography “ Dari Foto Biasa Jadi Luar Biasa”


 
Buku ini sudah lama saya incar, namun sayang saat itu saya belum menemukan dalam versi bahasa Indonesia. Buku ini karangan Nicole S. young yang merupakan seorang professional photographer dan diakui sebagai adobe certified expert (ACE)  dalam photoshop dan help desk specialist national association of photoshop professional. Maka dari itu hasil karyanya banyak digunakan untuk commercial photography karena keahliannnya tersebut.
Buku ini berisi 7 Bab yang menjelaskan mulai dari teknik dasar fotografi hingga pembedahan / dibalik layar fotografi makanan yang dari proses penataan hingga proses pengeditan.
Dalam kesempatan saat ini saya akan memberikan beberapa ulasan saja yakni tentang Pencahayaan, penataan dan peralatan serta Framing dan komposisi.

1.       Pencahayaan

Cahaya adalah aspek penting dalam fotografi apalagi dalam fotografi makanan. Pencayaan pada makanan yang rata rata menggunakan cahaya matahari sebagai pilihan utama para food photographer. Mengapa demikian ? karena cahaya matahari memberikan tekstur alami pada makanan yang akan kita potret. Hasil memotret dengan cahaya matahari tidak membuat makanan menjadi datar apalagi jika kita mengetahui teknik penggunaan cahaya alami ini.

Menurut Nicole, saat memotret, sama halnya saat anda memasak, semakin baik bahan – bahan yang akan gunakan, akan semakin baik pula hasilnya. Begitupun dengan cahaya yang merupakan salah satu “bahan” dalam seni fotografi. Jika anda menggunakan cahaya yang berkualitas baik, maka anda cenderung akan menghasilkan foto yang indah.

Namun perlu diingat, semua cahaya tidakklah sama. Cahaya yang dilihat di pagi hari akan berbeda dengan cahaya yang dilihat di siang hari. Begitupun jika kita menggunakan cahaya dari lampu saat kita memotret di studio. Sumber sumber cahaya yang berbeda akan memberikan warna, intensitas dan mood yang berbeda.

Backlight (pencahayaan dari belakang) adalah hal yang terbaik yang digunakan dalam fotografi makanan. Backlight memberikan tekstur pada gambar, beda hal nya jika kita memberikan cahaya flash dari depan objek hasilnya foto yang kita ambil akan terlihat datar.

Akan tetapi, jika kita tidak sempat mengejar cahaya alami matahari karena kendala persiapan yang kita lakukan, maka penggunaan lampu studio bisa menjadi pilihan asalkan kita mengetahui teknik penggunaannya. Jika menggunakan lampu studio kita bisa menggunakan teknik backlight yang memang baik digunakan untuk fotografi makanan, selain itu gunakan pula reflektor dan papan busa putih (bisa juga karton putih) untuk memberikan cahaya pada area yang terlihat gelap atau tertutup oleh bayangan.

2.       Penataan dan Peralatan

Seni penataan yang dilakukan dalam food photography yang bersifat komersil biasanya dilakukan oleh food stylist. Namun jika kita kita melakukan pemotretan makanan untuk keperluan pribadi ( isi dalam blog) kita bisa melakukannya sendiri asalkan kita mengetahui teknik atau sifat dari makanan tersebut sehingga hasil tatanan makanan yang dibuat tampak seperti hasil karya dari food stylist.

Salah satu kunci yang diberikan oleh Nicole dalam bukunya agar kita mendapatkan tampilan makanan yang berkualitas tinggi untuk makanan dalm foto kita adalah menggunakan bahan – bahan yang paling segar. Karena makanan memiliki umur yang tidak terlalu panjang dan biasanya keindahannya dapat hilang dalam beberapa saat maka kita harus cermat dalam mempersiapan prosesnya, jadi pastikan anda merencanakan kapan anada menyiapkan, memasak dan memotret makanan tersebut.

Gadget dan Peralatan

Dalam bukunya, Nicole menjelaskan bahwa dia banyak menggunakan gadget kecil dan peralatan dalam menata makanan, dan banyak diantaranya hanya peralatan dapur sehari hari.
a.       Tweezer
Tweezer digunakan untuk menempatkan benda – benda kecil (seperti daun mint atau biji wijen) atau untuk mengatur kembali posisi benda – benda di atas piring.
b.      Prep bowl atau Ramekin
Kedua alat diatas berguna untuk menaruh hiasan dan saus di dekat piring, kita dapat juga menggunakannya secara terbalik dalam mangkuk untuk menambah volume pada makanan.
c.       Sendok plastik
Berguna untuk mencampur dan mengaduk dan juga meletakan benda benda seperti saus, sour cream atau jenis cairan lainnya.
d.      Handuk kertas
Handuk kertas berguna untuk membersihkan tetesan pada piring dan jika kita menata makanan pada spot dimana makanan itu akan difoto, kita dapat menaruhnya dibawah piring untuk menangkap tumpahan yang tidak disengaja.
e.      Kuas
Dapat digunakan jika kita ingin mendapatkan kilauan pada makanan seperti sayuran atau daging yang telah dimasak, tambahkan saja sedikit minyak dengan mengoleskannya dengan kuas.
f.        Botol Spray
botol spray ini dapat diisi dengan air untuk menambahakan titik – titik air pada makanan seperti salad, buah atau sayuran segar.
g.       Parut dan Peeler (alat kupas)
Kedua alat tersebut berguna untuk membuat hiasan, seperti keju parmesan atau parutan kulit lemon.

TIPS DAN TRIK PENATAAN

Dalam menata makanan ada banyak trik yang dapat digunakan untuk mempercantik tampilan makanan yang akan dipotret diantaranya adalah menambah volume dengan menggunakan mangkuk yang dibalik atau menggunakan kubah Styrofoam di dalam mangkuk yang akan kita gunakan. Cara ini biasanya berhasil untuk makanan – makanan licin yang tidak bisa diam. Tambahan sentuhan warna pada sebuah makanan juga dapat menciptakan makanan menjadi lebih hidup dan lebih menarik. Satu hal juga yang perlu diperhatikan dalam menata makanan, remahan makanan atau tetesan saus yang tidak sengaja dapat memunculkan kesan natural dan tampak lebih nyata serta membuat menarik mata yang melihatnya.

3.       Framming dan Komposisi
Dalam membuat komposisi foto tidak ada aturan baku, namun ada teknik standar yang dapat kita terapkan pada sebuah foto agar foto tersebut menjadi lebih menarik. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menemukan keseimbangan dalam pengambilan foto adalah memposisiskan titik fokal utama pada “garis ketiga” dalam frame. “Rule of Third “ adalah prinsip kompisisi dasar dalam semua bentuk seni, dan biasanya dengan menggunakan prinsip ini foto akan terlihat lebih seimbang.
Menemukan atau menambahkan segitiga dalam scane adalah cara sederhana lainnya untuk menambahkan keseimbangan pada foto makanan. Maksud dari segitiga disini adalah, kita menempatkan elemen – elemen dalam frame sehingga membentuk segitiga saat kita menghubungkan titik – titiknya.
Dalam membingkai foto, ada dua cara yang dapat digunakan yaitu pengambilan foto secara fertikal maupun horizontal. Mulailah bereksperiment dengan foto anda, anda harus mejadi lebih kreatif dengan perspektif, penempatan posisi dan bahkan penempatan makanan agar setup  yang tepat untuk framing hasil akhir foto.
Sudut three-quarter (tiga perempat) adalah sudut yang baik untuk pengambilan foto makanan. Dalam penggunaan sudut ini dilakukan jika ingin menciptakan foto yang terkesan anda ingin memakannya. Sudut ini biasanya digunakan untuk makanan  dalam mangkuk atau wadah tertentu yang memiliki kedalaman.
Ada teknik lain juga dalam memotret subjek makanan yaitu menggunakan sudut pandang overhead (tampak atas). Sudut ini digunakan untuk makanan yang tidak memiliki tinggi yang baik jika di potret sehingga memungkinkan atau lebih baik jika di potret tampak atas makanan.