1. Menikah, ketika saling tatap pun menjadi pahala
Mempersiapkan diri menuju pernikahan bisa di lakukan dengan bagai cara, bisa dengan banyak membaca buku seputar rumah tangga, ataupun melihat dan mendengar pengalaman hidup rumah tangga dari orang tua maupun dari kerabat terdekat. Menikah bukan hanya sekedar hidup satu atap, bukan sekedar makan sepiring berdua tapi lebih jauh dari itu.
Menikah adalah ibadah terlama, maka persiapkan fisik dan mental sebelum memutuskan untuk menikah. Ada baiknya mencari ilmu dulu bagaimana menjadi seorang suami dan bagaimana menjadi seorang istri, apa hak dan kewajibannya.
Berumah tangga itu sungguh indah, karena kita telah mempunyai pasangan yang sudah berjanji saling melengkapi dalam kekurangan, saling mensyukuri dalam kebaikan dan kelebihan, berpegang tangan dan saling berpelukan ketika menghadapi badai rintangan yang menerpa.
Setelah menikah semua yang awalnya haram menjadi halal, bahkan saling bertatapan mata karena saling menyayangi pun akan mendapatkan pahala. seorang istri yang menyajikan minuman untuk suami nya jika di awali dengan basmallah dan dilakukan dengan iklhas insya Alloh akan mendapatkan pahala juga. Bahkan dalam sebuah hadist di sebutkan seorang istri yang menjalankan ibadah shalat wajib saja, puasa wajib saja, mentaati suami nya, menjaga kehormatan diri dan harta suami nya maka dia akan masuk ke syurga dari pintu manapun yang dia mau. Subhanallah begitu beruntung dan istimewanya seorang perempuan ketika sudah menikah.
2. Menjadi istri yang dirindukan suami
Ada sebuah pesan yang masuk ke whatapps, diawal kalimat ada pertanyaan menjadi istri yang baik atau ibu yang baik? saya terus membaca pesan itu hingga selesai. Rupanya menjadi istri yang baik ada hal yang utama, kenapa ? ini karena di awal pernikahan kita berstatus sebagai istri menjadi ibu adalah peran kedua kita dalam sebuah keluarga.
Saya belajar banyak dari isi whatapps tersebut, bagaimana kita memenangkan hati suami kita, melakukan hal lebih untuk suami kita, memberikan perhatian lebih untuk suami kita yang nantinya suami kita akan selalu ingat dan rindu pada kita istrinya.
Istri yang dirindukan suami adalah istri yang mampu menjadi pendengar keluh kesahnya , istri yang mampu menjadi sahabat terbaik nya. sambutlah selalu suami mu yang pulang berjuang mencari nafkah dengan senyum indah yang terukir di bibir, wangi parfum, jabat tangan nya, peluk lah dengan hangat, sajikan masakan terbaik, makanan favoritnya insya Alloh lelah nya dalam bekerja akan sirna karena penyambutan penuh cinta dari istrinya.
3. Masa kehamilan dan Melahirkan
Ada yang di takdirkan cepat memiliki keturunan, ada yang harus di uji dulu kesabarannya dalam menanti keturunan. Yang jelas, Alloh SWT akan memberikannya di saat yang tepat. Alloh SWT akan melihat kesiapan suami dan istri apakah pasangan ini mampu untuk mendidik anak, maka siapkan lah mental kita untuk menjadi mental pasangan orang tua.
Masa kehamilan 9 bulan akan terasa sangat singkat, jika kita isi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk kita calon ibu dan calon anak yang ada dalam perut kita. untuk calon ibu, perbanyak lah beramal baik dan shaleh karena akan berdampak positif untuk perkembangan bayi yang ada dalam kandungan. Perbanyak shalawat dan baca Alquran adalah hal yang sangat di sarankan para ulama untuk para ibu hamil, apalagi yang akan berencana memiliki seorang anak penghafal Al Qur'an dalam fase ini bisa dimulai karena bayi sudah bisa mendengar suara ibu nya meskipun masih dalam perut.
Tiba saatnya melahirkan , waktu yang sangat ditunggu tunggu oleh calon ibu dan ayahnya bertemu sang buah hati. Perjuangan seorang wanita antara hidup dan mati, pada proses ini sang suami jika tidak ada halangan dampingilah istrimu dia butuh dukungan dan semangat dari suami. Karena dia harus menahan sakit saat kontraksi datang, hingga robekan kulit dan daging, darah dan keringat yang mengalir adalah bukti perjuangan seorang istri yang kini menambah peran menjadi seorang ibu.
4. Cinta untuk Suami dan Anak
Ada kalanya , waktu terasa sangat padat. Apalagi untuk seorang istri dan ibu yang full "bekerja" di rumah. Semua harus dikerjakan seakan tidak ada habisnya dari membuka mata hingga menutup mata di malam hari. Tapi ingatlah yang utama adalah kasih sayang dan perhatianmu untuk orang yang ada di sampingmu , suami dan anakmu.
Mereka sangat membutuhkan keberadaanmu, bukan hanya ada tapi hadir secara nyata. Memang sekarang adanya gadget sangat menyita perhatian dan waktu kebersamaan, banyak dari kita yang terfokus untuk memainkan gadget dibanding bermain bersama anak dan ngobrol berdua dengan suami.
Para istri dan ibu, letakan sejenak semua perkerjaan rumah atau gadget mu jika suami saat sedang di rumah, berikanlah sepenuhnya perhatian dan cintamu untuk suami dan anakmu. Biarkan mereka merasakan adanya kehadiran mu di sisi mereka, manfaatkan waktu sebaik - baiknya karena kebersamaan hari ini akan menjadi kenangan yang akan terus dirasakan sepanjang hayat.
5. Biarkan dirimu punya waktu menyendiri
Seorang istri itu job desknya jelas, melayani suami ,to do list tiap hari dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan ada satu hal yang harus masuk prioritas juga yaitu me time nya seorang istri.
Apalagi setelah menjadi seorang ibu, harus pintar pintar membagi waktu antara pekerjaan rumah tangga, mengurus anak dan melayani suami dan pintar mengelola emosi. Ya emosi berperan penting karena banyak kasus ibu yang lelah mengerjakan urusan rumah akibatnya bisa lelah juga dalam mengurus anak ditambah kurang memiliki me time. lebih baik kurangi pekerjaan rumah setiap hari dan maksimal kan mengurus anak dan suami.
Jangan terlalu mendengarkan apa kata orang itu justru lebih baik, ikuti apa kata hatimu. Yang orang lain liat tidak seperti apa yang kamu rasakan. setelah ada anak di rumah, untuk sementara waktu rumah berantakan, pakaian belum di setrika , cucian menumpuk , itu hal wajar. Ambil waktu sejenak , bermain lah bersama anakmu atau mandilah sebentar dengan air hangat jadi kan waktu singkat sebagai me time yang berharga.
6. Suami, kepala keluarga istri kepala Rumah tangga
Suami adalah seorang kepala keluarga , beliau berperan mencari rezeki untuk keluarga, membimbing anak dan istri dalam urusan agama. sedangkan istri adalah kepala rumah tangga, bagaimana ia harus mengatur semua urusan rumah tangga berjalan dengan baik. Mulai dari urusan dapur pendidikan anak, keuangan, kesehatan, kebersihan rumah hingga hal hal tak terduga lainnya.
suami dan istri berkolaborasi, bekerja sama, membangun rumah menjadi surga bagi penghuninya tentunya berlandaskan tuntunan dari Al Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Suami dan istri harus banyak belajar agar hidup di dunia ini sebagai bekal untuk kembali berkumpul di surga nya Alloh SWT.